Kata vernakular berasal dari bahasa latin, vernaculus, yang berarti asli (native). Maka vernakular arsitektur diartikan sebagai arsitektur asli yang dibangun oleh masyarakat setempat.
Paul Oliver dalam bukunya Ensiklopedia Arsitektur Vernakular menjabarkan bahwa arsitektur vernakular konteks dengan lingkungan sumber daya setempat yang dibangun oleh suatu masyarakat dengan menggunakan teknologi sederhana untuk memenuhi kebutuhan karakteristik yang mengakomodasi nilai ekonomi dan tatanan budaya dari masyarakat tersebut.
Beberapa hal yang kita pelajari di bangku sekolah, yang katanya hasil pemikiran arsitek-arsitek dunia, ternyata sudah dipelajari oleh nenek moyang kita sendiri. Kita berpikir bagaimana membuat bangunan yang tahan gempa, ternyata nenek moyang kita sudah memikirkan itu. Pondasi bangunan yang tidak ditanam di dalam tanah, dan sistem sambungan yang fleksibel adalah salah satu cara mengatasi gempa. Sedangkan pada rumah Nias, ditambahkan sistem konstruksi dengan balok menyilang berbentuk V dan X untuk penahan gempa.
Hal lain yang membuat mata saya terbuka lebar-lebar adalah, penggunaan atap miring, mengangkat bangunan dari tanah, dan banyak lagi, adalah jawaban bagaimana seharusnya arsitektur di Indonesia didesain.
Kesimpulan
- Perkembangan arsitektur vernakuler dipengaruhi oleh banyak faktor, seperti: kondisi alam, tatanan sosial, sistem becocok tanam, dan kosmologi
- Dari keberagaman yang tercipta terdapat beberapa kesamaan dari bangunan vernakuler di Indonesia, yaitu:
a. tipe rumah panggung
b. tiang bangunan mempunyai alas batu
c. lantai bangunan didukung oleh tiang dan balok kayu yang saling mengikat
d. pemanjangan bubungan atap sering dengan sopi-sopi mencondong keluar
e. memiliki ornamen pada dinding penutup atap yang menyimbolkan status sosial kekuasaan dan karakteristik budaya
f. menggunakan bahan bangunan yang berada di dekat perkampungan, dan menggunakan konstruksi sederhana.
g. Anatomi bangunan vernakular di Indonesia sebagian besar menggunakan prinsip kepala, badan, dan kaki, atau atas, tengah dan bawah.
h. Sebagian besar rumah vernakuler di Indonesia dihasilkan dari pengalaman, pemikiran, dan kosmologi